Senin, 23 Juli 2012

PERIPERAL


KONSEP DASAR PERIPERAL
1. PENDAHULUAN

Perbaikan periperal merupakan peralatan pendukung dari sebuah PC. Terkadang periperal tersebut tidak bekerja sebagaimana fungsinya atau rusak. Untuk itu, perlu di lakukan perbaikan pada periperal tersebut. Sebelum melakukan perbaikan periperal, perlu di susun langkah-langkah persiapan perbaikan sebagai berikut.
a. Mempersiapkan alat-alat bantu yang di gunakan untuk perbaikan.
b. Mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang terjadi.
c. Menemukan bagaimana cara melakukan perbaikan periperal.
d. Melakukan perbaikan periperal.
Sedangkan untuk melakukan perbaikan periperal, di butuhkan beberapa alat bantu atau
tools-kit sebagai berikut.
a. Obeng
b. Tang
c. Kuas
d. Kain kering atau tisu dan cairan pembersih
e. Penyedot debu mini/vacumcleaner

2. PERALATAN YANG DI BUTUHKAN UNTUK PERBAIKAN PERIPERAL
a. Obeng
obeng merupakan alat yang paling penting dalam perbaikan periperal. Obeng sangat berguna sekali untuk membongkar dan memasang periperal untuk selanjutnya di lakukan perbaikan. Obeng ada bermacam-macam bentuknya. Mulai dari obeng (+), obeng (-),serta obeng bintang atau kembang. Untuk memakukan perbaikan periperal perlu di persiapkan obeng dari berbagai ukuran.

                                                           Gambar obeng
b. Tang
Untuk melakukan perbaikan periperal, di gunakan tang cucut dan tang kombinasi. Tang cucut banyak di gunakan untuk memegang kepala skrup atau jumper yang kecil.
                                                            Gambar tang
c. Kuas
Kuas di gunakan untuk membersihkan komponan periperal dari debu dan kotoran-kotoran yang menyebabkan kerusakan. Karena masalah kotoran seringkali menjadi penyebab periperal tidak berfungsi lagi dengan baik.
                                                                Gambar kuas
d. Penyedot debu mini
Penyedot debu mini fungsinya hampir sama dengan kuas, yaitu untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada periperal. Pada ujungnya penyedot debu mini di lengkapi dengan di lengkapi sikat dengan ukuran yang beragam di maksudkan untuk di sesuaikan luas sempitnya sudut-sudut pada periperal. Alat ini sangat tepat di gunakan untuk membersihkan kotoran yang terdapat pada keyboard, ventilasi udara pada monitor dan pada fan.

Gambar vacum cleaner
e. Kain kering atau tisu dan cairan pembersih
Kain kering atau tisu di gunakan untuk membersihkan kotoran yang mungkin sangat sulit untuk di bersihkan dengan memakai kuas atau vacum cleaner. Kotoran atau debu yang sangat tebal apat menghambat kinerja periperal. Tisu juga dapat di gunakan untuk memperlancar aliran tinta pada cartridge printer ink jet, karena sifatnya yang mudah menyerap cairan. Sedangkan, cairan pembersih dapat di gunakan untuk membersihkan layar monitor, casing, body monitor dan body printer.
                                        Gambar kain kering dan cairan pembersih

3. LANGKAH-LANGKAH POST
Setiap kali komputer di hidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah dengan diagnosa yang si kenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponan-komponan sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan di sampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa tampilan pada layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST di nyatakan sebagai berikut.
Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka
Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa inggris (ada beberapa pesan yang menunjukan
problemnya)
Kode beep : suara beep berurutan
Dengan sangat bervariasinya pabril pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang di berikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan di beri kode kode beep yang berbeda yang di karenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard.
Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergdantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti printer, modem dan, dan sebagainya. Adapun langkah-langkah POST adalah sebagai berikut.
a. Tes CPU: interupsi di tutup, pengetesan flssg terminal, dan pengetesan register internal
b. Test checksum ROM bios: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LBS harus nol.
c. Tes timer 1: Timer 1 8253 di program pada oprerasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah,
pemgecekan pada pencacah.
d. Tes DMAC: pengetesen pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi
saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.
e. Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada lima pattern yang berada di AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis
dan baca kembali.
f. Iniliasasi interupt Controller: control word di kirim untuk inisialisasi mode interupsi, pengetesan vector di interupsi memori.
g. Tes Interupt Contreller: setting dan pengesetan ulang register interupsi, menempakan stack-stack
kesalahan interupsi.
h. Inisialisasi timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.
i. Tes CRT controller: inisiliasasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup
video melalui pembacaan konfigurasi, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.
j. Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AHH, 55H, FFH, 01H, ooH di
tulis dan di baca kembali, jika ada kesalahan akan di tampilkan alamat kesalahan dan data di layar.
k. Tes keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.
l. Tes Disk Drive: cek semua cart adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil
sistem operasi dari disk.
Langkah-langkah POST di atas dapat di ringkas sebagai berikut.
a. Test 1 ( basic system): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)
b. Test 2 (extended system): cek sistem timer, DMAC, 16KB, lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-
h).
c. Test 3 (display): cek sistem pengendalian signal pada cart monitor dan VRAM (langkah i)
d. Test 4 (memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan di-sampling/dicuplik (langkah j)
e. Test 5 (keyboard): cek keyboard (langkah k)
f. Test 6 (drive): cek adapter cart dan periperal disk dan harddisk (langkah l)

4. PESAN KESALAHAN SELAMA POST
a. Test 1 (basic system error), sistem berhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor
mungkin tampak.
b. Test 2 (extended system error), satu suara beep panjang di ikuti dengan satu suara beep pendek, dan
eksekusi POST berhenti.
c. Test 3 (display error), satu suara beep panjang di ikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST
melanjutkan dengan test berikutnya.

d. Test 4 (memory error), ada tampilan angka yang menunjukan kode kesalahan.
e. Test 5 (keyboard error), ada tampilan angka yang menunjukan kode kesalahan.
f. Test 6 (keyboard error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.

0 komentar:

Posting Komentar